Selasa, 01 Desember 2015



Sate Bandeng

Sejarah Sate Bandeng

Sesuai namanya, sate ini menggunakan ikan bandeng atau yang bernama latin Chanos chanos. Ikan ini memiliki duri yang sangat banyak dan menempel pada bagian dalam dagingnya. Sehingga saat proses pembuatan sate, duri-duri ini dihilangkan terlebih dahulu. Cara ini juga yang dipakai pada abad 16 oleh juru masak Kerajaan Banten Girang saat pertama kali membuat sate bandeng.

Awalnya juru masak bingung saat ingin menyuguhkan hidangan ikan bandeng. Dirinya pun memutar otak untuk meminimalisir duri yang tertanam di daging ikan. Tak habis akal, sang juru masak memukul ikan hingga dagingnya hancur dan terpisah dari kulitnya. Daging yang telah hancur itu kemudian dikeluarkan dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah kepala. Hal tersebut untuk membuang duri-duri halus yang terkandung dalam ikan.

Keunikan/ ciri khas Sate Bandeng

Sate di nusantara pada umumnya menggunakan daging ayam, sapi atau kerbau sebagai bahan dasarnya. Namun di Kota Serang, Banten, ada satu sate yang unik karena tidak menggunakan daging ayam maupun sapi tapi menggunakan ikan bandeng sebagai bahan utamanya. Kuliner inipun menjadi salah satu ciri khas kuliner dari Kota Serang, namanya Sate Bandeng.

Tidak seperti sate pada umumnya yaitu potongan daging kecil-kecil yang ditusukkan pada sebilah bambu lalu di bakar dengan bara dan dihidangkan setelah disiram bumbu sambal kacang atau kecap. Proses pembuatannya sangat unik, setelah dibersihkan sisiknya, ikan bandeng diremas atau dipukul-pukul (gepuk) agar dagingnya hancur dan terpisah dari kulit ikan bandeng yang tebal. Kemudian daging ikan bandeng yang sudah hancur tersebut dikeluarkan dari kulitnya dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah kepala ikan untuk dibuang duri-duri halusnya dan dicampur dengan bumbu dan santan kental. Setelah itu daging yang telah bercampur bumbu tadi dimasukkan kembali kedalam kulit bandeng yang masih utuh sehingga berbentuk ikan seperti semula lalu ditukkan pada bambu dan dibakar.

Setelah diolah menjadi sate bandeng, rasa asli ikan bandeng yang menurut kebanyakan orang bau lumpur menjadi hilang sama sekali dan tergantikan oleh gurihnya santan kental dan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar. Tersedia pilihan rasa sate bandeng pedas dan biasa. Sate bandeng bisa disantap dengan nasi tanpa harus menambahkan bumbu sambal seperti sate lainnya, tetapi jika memang ingin menyantap dengan tambahan sambal, sambal kecap bisa menjadi pasangan yang cocok untuk sate bandeng.

Sekilas tentang ikan bandeng

Ikan bandeng memiliki kandungan omega-3 sebesar 14.2%. Menurut penelitian oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Mutu Perikanan tahun 1996 kandungan omega-3 pada ikan bandeng lebih tinggi jika dibandingkan dengan ikan salmon (2.6%), tuna (0.2%), atau juga ikan sarden dan mackerel (3.9%). Ikan bandeng juga merupakan ikan dengan kandungan protein tinggi, yaitu sebesar 20.38%, sehingga ikan bandeng ini digolongkan dalam daftar makanan bergizi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar