PENDAHULUAN
Plain of jars di Laos adalah sebuah tempat penguburan jenazah berbentuk bulat dan tidak mempunyai tutup. Plain of Jars ini dipenuhi ribuan guci batu berbagai ukuran dengan posisi setengah tertimbun di dalam tanah. Setidaknya ada 90 lokasi di Xieng Khouang yang dipenuhi guci. Setiap lokasi biasanya memuat 1 sampai 400 guci. Guci-guci raksasa tersebut umumnya memiliki tinggi satu meter dan diameter 3 meter.
Sarkofagus adalah tempat penguburan jenazah yang berbentuk lesung dan memiliki tutup, sarkofagus ini berada di tempat Bondowoso daerah Jawa Timur. Pertama kali Sarkofagus ditemukan adalah di daerah Bali. Isi di dalam sarkofagus tersebut adalah tulang benulang manusia yang telah meninggal, barang-barang perunggu dan besi serta manik-manik. Berdasarkan latar belakang diatas yang mengenai Plain of Jars di Laos dengan Sarkofagus di Jawa Timur maka dalam esai ini akan membahas perbedaan dari Plain of Jars dengan Sarkofagus.
PEMBAHASAN
Plain of Jars yang berada di Laos, Situs ini terletak di Dataran Xieng Khouang, Laos. Sesuai dengan namanya, Plain of Jars dipenuhi ribuan guci batu berbagai ukuran dengan posisi setengah tertimbun di dalam tanah. Setidaknya ada 90 lokasi di Xieng Khouang yang dipenuhi guci. Setiap lokasi biasanya memuat 1 sampai 400 guci. Guci-guci raksasa tersebut umumnya memiliki tinggi satu meter dan diameter 3 meter.
Xieng Khouang Plateau terletak di ujung utara dari Annam Cordillera , pegunungan utama Indochina . Penelitian awal dari Plain of Jars di awal 1930-an menyatakan bahwa guci batu yang berhubungan dengan praktik penguburan prasejarah. Penggalian oleh Lao dan arkeolog Jepang di tahun-tahun telah mendukung penafsiran ini dengan ditemukannya sisa-sisa manusia, barang pemakaman dan keramik sekitar guci batu. Plain of Jars pada Zaman Besi (500 SM sampai 500 Masehi) dan merupakan salah satu situs yang paling penting untuk mempelajari prasejarah Asia Tenggara. Plain of Jars memiliki potensi untuk menjelaskan hubungan antara masyarakat yang semakin kompleks dan
struktur megalitik dan memberikan wawasan organisasi sosial masyarakat Zaman Besi di Asia Tenggara.
Guci batu di kawasan Asia Tenggara, berfungsi sebagai 'penyulingan kapal', dikemukakan oleh R. Engelhardt dan P. Rogers pada tahun 2001. Dalam praktek penguburan kontemporer diikuti oleh Thailand, Kamboja dan royalti Laos, mayat almarhum ditempatkan ke dalam guci selama tahap awal dari upacara pemakaman, pada saat jiwa almarhum diyakini akan mengalami transformasi bertahap dari duniawi ke dunia spiritual. Dekomposisi ritual ini kemudian diikuti oleh kremasi dan penguburan sekunder.
Sarkofagus adalah keranda peti jenazah yang bentuknya seperti lesung dan mempunyai tutup. Salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di Bali. Sarkofagus adalah salah satu peninggalan jaman megalithikum yang berfungsi sebagai keranda mayit.
Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti. Beberapa dibuat untuk dapat berdiri sendiri, sebagai bagian dari sebuah makam atau beberapa makam sementara beberapa yang lain dimaksudkan untuk disimpan di ruang bawah tanah. Di Mesir kuno, sarkofagus merupakan lapisan perlindungan bagi mumi keluarga kerajaan dan untuk melindungi roh jasad yang sudah mati dari gangguan gaib. Sarkofagus juga dapat diartikan sebagai “perahu roh” untuk membawa roh berlayar ke dunia roh.
KESIMPULAN
Jadi,perbadingan dari Plain of Jars dengan Sarkofagus di Jawa Timur yaitu dari bentuk. Plain of Jars berbentuk bulat dan tidak mempunyai tutup. Plain of Jars ini dipenuhi ribuan guci batu berbagai ukuran dengan posisi setengah tertimbun di dalam tanah. Sedangkan Sarkofagus berbentuk lesung dan mempunyai tutup. Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti. Namun persamaan pengunaannya sama, sama-sama tempat untuk pemakaman atau penguburan manusia yang telah meninggal (mayat). Plain of Jars berada di Laos sedangkan Sarkofagus berada di daerah Bondowoso di Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar