Minggu, 03 Januari 2016

Observasi Mengenai Permasalahan Pendidikan di Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku. Dalam perjalanannya, proses ini tidak selalu berjalan dengan mulus dan cepat. Bimbingan dan konseling merupakan suatu program yang terintegrasi dalam keseluruhan proses pembelajaran.Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswanya untuk mencapai  kemandirian dalam keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok, keluarga atau masyarakat pada umumnya. Banyaknya terjadi kasus-kasus menyimpang dari aturan sekolah yang berlaku, yang disebabkan oleh factor-faktor dari dalam maupun dari luar. Artinya baik masalah yang datang atau timbul dari sekolah itu sendiri maupun dari luar sekolah, seperti keluarga masyarakat, maupun lingkungannya itu sendiri. Jadi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing serta staf staf yang ada disekolah tidak mampu mengatasi itu semua. Jadi disini di butuhkan atau dihadirkan seorang guru yang bisa mengatasi itu semua. Dimana guru tersebut telah memenuhi kriteria, dan keahlian dalam bidang tersebut yaitu mengatasi masalah siswa nya, dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang disebut dengan Guru BK.
Dalam melaksanakan Kegiatan Observasi ini kita dapet mengetahui berbagai macam perilaku-perilaku siswa serta masalah-masalah yang telah dihadapi oleh siswa. Dan sebagai mana peran guru Bk ini agar membantu siswa-siswinya untuk menghadapi masalah-masalah yang telah terjadi dan sebagaian besar guru BK harus memberikan bimbingan dan menuntun muridnya dengan baik.




1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini memaparkan tentang hal-hal mengenai masalah belajar seperti penyebab masalah masalah belajar yang dialami siswa serta solusi dari masalah belajar tersebut.Bagaimana prilaku dalam siswa siswi di sekolah Menengah Atas, Bagaimana pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Atas. Dan Apakah Bimbingan Konseling berjalan dengan lancar di Sekolah Menengah Atas.

1.3  Tujuan Masalah
1.3.1                  Untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam siswa-siswi.
1.3.2                  Untuk memahami bagaimana prilaku dalam siswa siswi di sekolah.
1.3.3                  Untuk menghetahui pelaksanaan bimbingan konseling.
1.3.4                  Untuk mengetahui bagaimana bimbingan konseling berjalan      dengan lancar atau tidak.
1.3.5                  Untuk mengetahui bagaimana solusinya.
1.3.6                  Menjelaskan hasil observasi.

1.4  Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan ialah:
a.       Observasi
b.      Wawancara
c.       Tinjauan Pustaka
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, digunakan metode observasi, wawancara dan kepustakaan. Adapun observasi dilakukan di SMA Negeri 11 Pandeglang tepatnya di Jalan Menes Jiput Km 3.5 Simpang Tiga Nanggung. Wawancara dilakukan dengan salah dua  guru Bidang Konseling di sekolah tersebut. Untuk menambah informasi, penulis mencari literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1  Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan aset yang tidak terhingga nilainya yang merupakan dasar bagi individu dan masyarakat. Pendidikan tidak mungkin dapat dijelaskan tapi hanya dengan menyebut jumlah murid, jumlah tenaga yang terlibat, nilai bangunan sarana yang tersedia atau jumlah penelitian yang telah dilakukan. Pendidikan merupakan proses yang perlu untuk mencapai tujuan dan aspirasi individu.
Adapun tujuan dari pendidikan itu untuk mencukupi fungsi perkembangan, pendidikan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kualitas yang unik setiap individu. Khususnya pendidikan meningkatkan keterlampilan individudalam sastar dan sains, perubahan sosial, pandangan diri dalam keterampilan kerja. Melalui pendidikan seseorang berpeluang untuk memperluas minatnya, kemampuan, dan keistimewaannya. Fungsi selanjutnya untuk mengetahui perbedaan dalam kemampuan minat dan tujuan pelajar yang telah membentuk perbedaan pola yang amat jelas.[1]

2.2 Pengertian Bimbingan
Menurut Rochman Natawldjaja Bimbingan adalah proses pemberian batuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Jadi bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing. Bantuan itu diberikan kepada individu baik perorangan maupun kelompok. Bimbingan ini diberikan oleh orang-orang ahli, yang telah memperoleh pendidikan serta pelatihan yang memadai dalam bidang bimbingan.[2]

2.3  Pengertian Konseling
Konseling adalah interaksi yang terjadi antar dua individu, masing-masing disebut konselor dan klien, terjadi dalam suasana yang prepesional, dilakukan dan dijaga sebagai alat memudahkan perubahan dalam tingkah laku. Menurut Gibsons bahwa konseling ialah hubungan tolong menolong yang berpusat kepada perkembangan dan pertumbuhan seseorang individu serta penyesuaian dirinya dan kehendak kepada masalah dan untuk membuat keputusan untuk menghadapi masalahnya.
Konseling mengindikasikan hubungan prepesional antara konselor dengan klien. Hubungan ini bersifat individu ke individu walaupun melibatkan lebih dari satu orang. Konseling juga untuk menolong dan memahami serta menjelaskan padangan mereka terhadap kehidupan dan untuk mencapai tujuan penentu dirinya. Ini berarti bahwa seseorang belajar untuk menyesuaikan diri dalam konseling serta pertumbuhan dan perkembangan dirinya serta orang lain. [3]

2.4  Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling memberikan informasi yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau memberitahukan seseuatu atau memberikan nasehat dan mengarahkan kepada suatu tujuan yaitu tujuan yang perlu diketahui oleh dua pihak. bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing.[4]


2.5  Peranan Guru Sebagai Pengajar Dan Pembimbing
 Guru sebagai pengajar yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah yang memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah.perannya ialah pola tingkah laku, guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui belajar –mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil-tidaknya proses belajar dan karenya harus menguasi prinsip belajar di samping menguasai materi yang akan diajarkan.sedangkan peran guru sebagai pembimbingyaitu proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah serta masyarakat. Peranan guru antara lain yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari, meneliti kemajuan siswa dalam belajar.[5]

2.6 Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan salah satu bidang dalam lingkungan ilmu pendidikan yang perlu dipelajari.konsep psikologi pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas, yang mencakup fungsi pendidikan,bantuan pembelajaran bagi para siswa,psikologi perkembangan,jabatan guru dan konsep serta prinsip dan teori belajar.Arti penting Psikologi Pendidikan merupakan hal yang urgen dipahami oleh guru. Karena sebagai pendidikan yang melakukan proses pendidikan kepada manusia, maka semestinya dia memahami siapa yang dihadapi.[6]
Psikologi Pendidikan juga merupakan pengkajian berbagai perilaku individu yang berkaitan dengan pendidikan. Tujuannya untuk menemukan berbagai fakta, menetapkan generalisasi dan teori-teori psikologi yang berkaitan dengan pendidikan untuk digunakan dalam upaya melaksanakan proses pendidikan yang efektif. [7]
Kegunaan psikologi pendidikan adalah membantu pendidik atau calon pendidik mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai proses-proses pendidikan, terutama proses pembelajaran di dalam kelas.

2.7 Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Penyelenggaran bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan di sekolah, agar kepribadian dan potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang secara optimal. Pelayanan bimbingan di sekolah perlu di sesuaikan dengan berbagai kekhususan pendidikan di sekolah terutama yang menyangkut karakteristik peresta didik, tujuan pendidikan dan kemampuan para pelaksanaan.
Ada pun berbagai jenis mengenai pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu : layanan orientasi ditujukan untuk siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang dimasukin, layanan informasi tujuan untuk membekali dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal dirinya, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai seorang pelajar. Informasi ii juga digunakan untuk acuan dalam mengingkatkan kegiatan dan pertasi belajar, layanan penempatan dan penyaluran ini bertujuan untuk menyesuikan individu untuk mengembangkan potensi dirinya, layanan penguasaan bertujuan untuk memungkinkan untuk memahami dan bersikap.[8]









BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1 Profil Sekolah
Observasi yang kami lakukan untuk menganalisis permasalahan-permasalahan pendidikan di sekolah dilakukan di SMA Negeri 11 Pandeglang. Observasi ini dilaksanakan padahariJumat, 05 Juni 2015.
Berikutinimerupakanprofil SMA Negeri 11 Pandeglang.

3.1.1 Identitas Sekolah
NamaSekolah                                :SMANegeri 11 Pandeglang  
NomorStatistikSekolah                 :300110
Provinsi                                         :Banten
Otonomi Daerah                           :Pandeglang
Kecamatan                                                :Cikedal
Desa/Kelurahan                             :Cening
Jalan Dan Nomor                          :Rayamenes-Jiput km 3,5 Nanggung
KodePos                                       :42268
Telepon                                         :KodeWilayah:0253Nomor:502052
Daerah                                           :Perdesaan                        
Status Sekolah                              :Negeri
Akreditasi                                     :A
SuratKeputusan                            :No 25 Tahun 2003
Penerbit SK ditandatanganioleh   :BupatiPandeglang
TahunBerdiri                                 :2001
TahunPerubahan                           :2004
KegiatanBelajarMengajar             :Pagi
BangunanSekolah                         :Miliksendiri
LokasiSekolah                               :Strategis
JarakKePusatKecamatan              :3 Km
JarakKePusatOtoda                       :30 Km
TerletakPadaLintasan                     :Kecamatan
PerjalananPerubahanSekolah        :Sma Negeri 1 Jiput Menjadi       Sma Negeri 11 Pandeglng
JumlahKeanggotaan Rayon          :13sekolah
OrganisasiPenyelenggara              :Pemerintah

3.1.2 Jumlah Guru Sman 11 Pandeglang
No
Nama Guru
Jabatan/Mata Pelajaran
Jumlah Jam
1
Dade Supriatna,M.M.Pd
KepalaSekolah
6
2
EnjatSudrajat,M.pd
Penjas X,XII
24
3
Jaenab,S.Pd
Bahasa Indonesia XII
24
4
DiyanMudrimah,S.Pd
Geografi X,XI IPS,XII IPS
24
5
TisnaSuryana,M.Pd
Kimia XI IPA,XII IPA
24
6
DudiRudianingrum,S.Pd
B.inggris XII
24
7
Dra.Haryati
BK
24
8
Dra.Ratnaningsih
Sosiologi X,XI IPS,XII IPS
24
9
DedeSumirat,M.M.Pd
Biologi X,XI IPA
24
10
Ahmad Hujaeni,S.Pd
Matematika XII
12
11
ItiJarsiti,S.Pd
Biologi XII IPA
24
12
SitiMasitoh,SE
Ekonomi XII IPS
24
13
WawanJuanda,M.Pd
Bahasa Indonesia XI
24
14
Sudirman.S.Ag
PAI XI,XII
21
15
IyangHaetami,SH
PKN XII,Sejarah XI IPS
21
16
E.M.YudiP.SH.M.Pd
PKN X,Sejarah XII IPS
24
17
KhairilAnwar,S.P
Mulok X,XII
18
18
SitiAisah,S.SOS
Sejarah X,PKN XI
12
19
H.EntongFaturohman,S.Ag
PAI X
24
20
Istiadzah,S.Pd
BahasaInggris XI
24
21
Mahdi,S.KOM
TIK X,XII
24
22
RijalulFikri,SE
EkonomiX,Mulok XI
24
23
NazwatulIlmi,S.Pd
Fisika X,XII IPA
24
24
SitiRaudoh,S.Hi
Bahasa Arab X,XI
24
25
Dra.Fauziah
Bahasa Indonesia X
24
26
TiniSuhartini,S.Pd
BahasaInggris X
24
27
EuisMunawaroh,S.Pd
Fisika XI IPA
20
28
Nita Megawati,S.Pd
Matematika XI IPA,XI IPS
20
29
NeniRifatulM,S.Pd
Matematika X
20
30
SitiFatimah,S.Pd
Bahasa Arab XII
12
31
Tb.Heriyana,S.Pd
Penjas XI
12
32
LiaSuhaeliyah,S.Pd
Matematika XI IPA
28
33
IikYuliana,S.Pd
SosiologiX,Geografi X
12
34
EnengAhdian N, S.Pd
SeniBudaya XI IPA,XII
18
35
EviDarisnadi,S.Pd
SeniBudayaX,XI IPS
18
36
EntangSastrawijaya,S.Kom
TIK XI
12

JUMLAH JAM
702


3.2 PermasalahanPendidikan
Observasi ini dilakukan pada hari Jum’at yaitu pada Tanggal 5 Juni 2015, dari hasil observasi yang telah dilakukan permasalahan yang pertama yaitu Kedisiplinan yang diantaranya Terlambat Masuk Kelas, Baju Tidak Rapi, dan Siswa yang Meroko di Lingkungan Sekolah. Dan selanjutnya yaitu permasalahan dalam pembayaran, disini sebagian karena fakto rekonomi yang sebagian besar orang tuanya berpenghasilan atau pekerjaannya sebagai petani bisa disebut kalangan menengah kebawah.
Kendala yang dihadapi sekolah menghadapi permasalahan tersebut adalah kurangnya kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah. Ketika anak didik ini bernagkat sekolah dari rumah, serta kurang adanya tekanan dari pihak sekolah untuk merapihkan bajunya. Masalah ini terjadi karena peraturan di sekolah tidak di tindak lanjuti atau tidak ketat.
Ada pun peraturan-peraturan di Sekolah antara lain yaitu Masalah peraturan disini  yaitu siswa yang kesiangan, Apabila siswa yang kesiangan ini langsung ditindak lanjuti oleh guru piket dan diberi sanksi yaitu membersihkan lingkungan sekolah. Dan apabila siswa yang melanggar peraturan sekolah yang melebihi batas pertama di tangani guru piket dan data atau nama siswa tersebut diberikan kewali kelas, dan apabila masalah ini tidak bisa diatasi oleh wali kelas langsung ditindak lanjuti oleh guru BK.
Menurut  data  sumber kelompok berupa hasil wawancara kepada salah seorang siswa di SMAN 11 Pandeglang Prestasi yang pernah di raih
Sebagai sekolah adiwiyata Pelaksanaan tahun ini O2SNU untuk tahun ini pencaksilat tingkat kabupaten juara 1, loncat tinggi juara 3, lompat jauh juara 3, karya tulis tingkat provinsi. Sedangkan Organisasi Organisasi/kegiatan yang sudah terlaksana di tahun ini yaitu,Perayaan Isrami’raj, Perayaan hari RA KARTINI, Setiap minggunya pemeriksaan kebersihan kelas dan lingkungan kelas, Pembuatan kompos, Pembuatan taman toga, Disini ada organisasi yaitu,OSIS, MPK, PRAMUKA, TEATER, SICILIA, PASKIBRA, PMR, ROHIS. Dan pelaksanaannya sesuai dan cukup baik, kadang tidak sesuai dengan jalurnya.
Masalah yang dihadapi Masalah atau yang sering dihadapi yaitu dari siswa sendiri yang kurang disiplin dan peran guru Bk disini sangat merangkul dan langsung mentindak lanjuti masalah ini, dari fasiltas yang ada ini jarang terpakai. Masalah pembayaran tidak ada masalah karena sudah tergolong murah dan sesuai dengan penghasilan orang tuanya, tetapi untuk waktu pembayaran dari siswa tidak tepat waktu.Sedangkan Proses KBM
Pelaksanaan kurikulum awal tahun ajaran baru yaitu kurikulum 2013 tapi kembali lagi dengan KTSP, untuk disini proses Kbm berjalan dengan lancar dan sesuai. Dan bila guru berhalangan hadir, guru tersebut tetap memberi tugas.

3.3 Solusi

Masalah disiplin pelajar merujuk perbuatan atau pelaku yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Pelaku yang sering dilakukan oleh pelajar termasuklah ponteng, melawan guru, vandalisme, kekemasan diri, buli dan sebagainya. Oleh itu, berbagai usaha perlu dilakukan untuk mengurangkan masalah tersebut.
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar dewasa ini tidak boleh dipandang ringan, malah perlu diberi perhatian yang serius. Institusi keluarga merupakan faktor penting dalam pembentukan disiplin di sekolah kerana di sinilah asas disiplin diperoleh sebelum pelajar menjejakkan kaki ke alam persekolahan. Ahli keluarga merupakan orang yang bertanggungjawab memperkenalkan nilai-nilai murni dalam kehidupan. Kasih sayang yang mereka peroleh akan menimbulkan kesedaran dan tanggung jawab sebagai anak dan pelajar.Seterusnya, pihak pentadbir sekolah juga boleh menangani masalah disiplin pelajar dengan cara memperketat pelaksanaan peraturan sekolah, mengenakan hukuman yang berat kepada merekayang terlibat supaya menjadi teladan kepada pelajar yang lain. Guru-guru juga perlu diberi kuasa sepenuhnya untuk melaksanakan peraturan sekolah selain tanggung jawab yang dipikul oleh guru disiplin.
Media masa, khususnya televisi tidak seharusnya terlalu mementingkan keuntungan, sebaliknya harus berperanan membentuk. Mendidik, dan menanamkan kesedaran kepada penonton. Program-program yang bercirikan keganasan dan seks patut dihentikan terus penayangannya kerana dikhuatiri akan mendatangkan kesan negatif kepada pelajar-pelajar.Mata pelajaran Pendidikan Moral dan Sivik dalam sistem pendidikan adalah sangat penting dalam usaha untuk mengajar dan mendidik pelajar. Pendidikan agama yang kuat akandapat mengelakkan pelajar daripada melakukan perkara-perkar yang negatif. Nilai-nilai moralakan diperoleh pelajar melalui mata pelajaran Pendidikan Moral dan Sivik.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pelaku dan kemerosotan disiplin pelajar akan berterusan sekiranya pihak yang terlibat enggan berganding bahu untuk mengorak langkah bersama-sama menangani masalah ini. Jika dibiarkan berterusan , keadaan yang sedia ada boleh mengugat perkembangan pelajar dan sistem pendidikan di negara ini. Keperihatinan masyarakat bermaksud memberi kerjasama sepernuhnya kepada pihak berkuasa, khususnya pihak polis dalam menyampaikan maklumat serta membantu melaksanakan peraturan sedia ada.  Pendidikan ini membantu pelajar membentuk peribadi mulia dan boleh membuat keputusan berdasarkan nilaimoral diri, keluarga dan masyarakat.



[1] Drs. Abu Bakar,M. 2010:4
[2] Drs. Abu Bakar,M. 2010:13
[3] Drs. Abu Bakar,M. 2010:16
[4] Drs. Abu Bakar,M. 2010:11

[5] Hamalik, Oemar . 2014
[6] Abin,  Syamsudin. 2007
[7] M, Taufik. 2014
[8] Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI .2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar